Sejarah,
Prestasi, dan Kejayaan Kepelatihan Sir Alex Ferguson Bersama Klub Manchester
United
Sir Alexander Chapman
"Alex" Ferguson
(lahir 31 Desember 1941) adalah mantan manajer dan pemain sepak bola Skotlandia,
terkenal karena melatih Manchester United dari tahun 1986 hingga 2013. Dia
secara luas dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik sepanjang masa dan
telah memenangkan lebih banyak trofi dibandingkan manajer lainnya dalam sejarah
sepak bola. Ferguson sering dikreditkan karena menghargai pemuda selama
waktunya bersama Manchester United, khususnya pada tahun 1990-an dengan "Class
of 92", yang berkontribusi menjadikan klub tersebut salah satu yang
terkaya dan tersukses di dunia.
Ferguson memulai karier kepelatihannya Bersama
East Stirlingshire dan St Mirren. Ferguson kemudian menikmati periode yang
sangat sukses sebagai manajer Aberdeen, memenangkan tiga kejuaraan liga
Skotlandia, empat Piala Skotlandia dan Cup Winner Uefa dan Uefa
Super Cup pada tahun 1983. Ia sempat melatih negara aslnya Skotladia setelah
kematian Jock Stein, membawa tim ke Piala Dunia 1986.
Ferguson ditunjuk sebagai manajer
Manchester United pada November 1986. Selama 26 tahun bersama Manchester
United, ia memenangkan 38 trofi, termasuk 13 gelar Premier League,
lima gelar FA Cup, dan dua gelar Champions League. Dia dianugerahi
gelar kebangsawanan dalam daftar Penghargaan Ulang Tahun Ratu tahun 1999 atas
jasanya pada permainan tersebut. Ferguson adalah manajer terlama di Manchester
United, setelah melampaui rekor Sir Matt Busby pada 19 Desember 2010.
Ia pensiun dari manajemen pada akhir musim 2012-2013, setelah memenangkan Liga
Premier di musim terakhirnya.
Awal karir di Manchester United
Pusat Latihan Manchester United, The
Cliff
Awal kariernya di Old Traford tidaklah
semulus yang ia kira. Saat itu MU terbelit dalam masalah alkohol yang
kritis. Beberapa pemain andalan mereka (Norman Whiteside, Paul McGrath dan Bryan
Robson), mempunyai hobi menenggak minuman keras dan mempunyai level kebugaran
yang menyedihkan. Ferguson bersama-sama dengan Archie Knox yang diangkat
menjadi asisten manajer saat itu, secara perlahan-lahan mengubah kebiasaan
buruk itu dan menanamkan disiplin ketat bagi para pemain, hal yang masih
berlaku sampai saat ini di MU. Pertandingan debutnya berakhir dengan
kekalahan 2-0 atas klub underdog, Oxford United. Diikuti oleh hasil
imbang 0-0 7 hari berikutnya melawan Norwich City. Kemenangan pertama United di
bawah asuhan Fergie hadir pada 22 November 1986 ketika Red Devils mengalahkan
Queens Park Rangers 1–0 di Old Traford. Selain itu Fergie juga berhasil
memenangkan pertandingan tandang satu-satunya yang mereka raih musim itu. Yang
istimewa, lawan mereka adalah rival abadi United, Liverpool pada Boxing
Day, hal yang mana telah dijanjikan oleh Fergie ketika konferensi pers
pertamanya sebagai manajer United yaitu "akan menggantikan Liverpool
sebagai klub Inggris paling dominan mulai saat ini". Dalam musim
perdananya di United, Fergie membawa MU duduk di peringkat 11,
setelah sebelumnya mereka sempat terdampar di peringkat 21. Musim berikutnya
Ferguson mendatangkan beberapa pemain baru untuk membela United. Dengan
tambahan pemain-pemain baru ia meraih posisi 2 di belakang Liverpool yang
menjadi juara Liga Inggris. Musim 1988/89.
Gelar liga pertama
Musim 1989/90, Ferguson mendatangkan
pemain baru yaitu Paul Ince, Mike Phelan, Neil
Webb dan bek Gary Pallister. Pada awal musim United berhadapan dengan
juara bertahan Arsenal di mana Setan Merah berhasil
menang 4-1 namun performa United menurun dan setelah kekalahan memalukan 5-1
dari rival sekota Manchester City, spanduk yang meminta Fergie untuk
mundur mulai bermunculan di Old Trafford. Fergie sendiri menggambarkan
bulan Desember 1989 adalah "masa-masa tergelap selama kariernya dalam
dunia sepak bola" di mana United manjadi salah satu calon klub yang akan
mengalami degradasi dari Liga Inggris. Dewan direktur klub tetap
mempercayai Fergie sebagai manajer. Mereka bisa mentoleransi penampilan buruk
klub karena beberapa pemain kunci cedera dan mereka juga puas atas peran serta
Ferguson yang mengubah sistem pelatihan dan pencarian bakat di United.
Kepercayaan dewan direksi klub dijawab Ferguson dengan kemenangan 1–0 pada
final Piala FA melawan Crystal Palace yang saat itu
diperkuat oleh Ian Wright. Raihan trofi ini adalah yang pertama untuk
Fergie selama menangani United dan disebut-sebut sebagai trofi penyelamat
kariernya di MU. Pada awal musim 1990/91 Fergie mendatangkan kiper dari
Denmark yaitu Peter Schmeichel untuk mengawal gawang United dan Andrei
Kanchelskis untuk mengisi posisi sayap kanan. Raihan trofi pertama membuat
para fans berharap banyak pada musim berikutnya 1990/91, di mana sekali lagi
United menghadirkan performa impresif ketika mengalahkan Arsenal di
Highbury, 6-2. Namun performa yang kurang konsisten membuat United menderita
kekalahan dari klub Sunderland, Liverpool juga mengalahkan
mereka 4-0 di stadion Anfield diikuti kekalahan dari klub sekota
Liverpool, Everton di Old Trafford, 2-0. Kekalahan melawan
Everton ini merupakan debut dari sayap kiri muda yang fenomenal, Ryan
Giggs di tim utama setelah dipromosikan oleh Fergie dari skuad junior
mereka. Penampilan sayap kiri muda Ryan Giggs semakin impresif
setelah Fergie melepas Lee Sharpe, yang berposisi sama dengan Giggs, pada
musim 1990/91. Dengan skuad yang ada saat itu, fans United mulai yakin akan
performa Setan Merah dalam meraih trofi pertama mereka sejak
musim 1966/67. Setelah performa buruk pada paruh pertama musim (peringkat 10
dari 22 klub), Fergie mendatangkan pemain baru pada Januari 1993 pada tahun
inilah, Eric Cantona (yang menjuarai Liga Inggris musim sebelumnya
bersama Leeds United) sebesar £1.2 Juta. Penampilan Cantona bersama Mark Hughes
di lini depan dan mental juaranya yang kental, langsung berimbas pada performa
United secara keseluruhan yang langsung melejit memuncaki daftar klasemen
dengan keunggulan 10 poin dari peringkat 2 Aston Villa dan akhirnya
menjadi juara Liga Inggris yang pertama kalinya. Ini juga trofi Liga Inggris
yang ke 8 sepanjang sejarah klub dan menjadi trofi Liga pertama untuk Fergie
sejak ia datang sebagai manajer United pada 1986. Musim 1993/94 Ferguson
memperkuat skuad United dengan mendatangkan gelandang emosional, Roy
Keane dari Nottingham Forest sebesar £3.75 juta sebagai calon
pengganti kapten United saat itu, Bryan Robson yang mulai memasuki
masa pensiun. United langsung memimpin klasemen liga dari awal musim sampai
akhir musim 1993/94. Cantona menjadi pencetak gol terbanyak dengan 25
gol. (Walaupun 2 kali terkena kartu merah dalam jangka waktu 5 hari). Fergie
juga memimpin United tampil dalam final ajang Piala FA dengan
mengalahkan Chelsea 4-0. Ini merupakan gelar double pertama
di United setelah dulu pernah mencapai prestasi serupa di Aberdeen.
Kemenangan Ganda dan Kekalahan
Ryan Giggs anggota skuad '92 menjadi
pemain terbanyak yang tampil untuk United
Musim 1994/95 merupakan ujian berat bagi
Fergie, karena Cantona harus absen selama 8 bulan karena menendang seorang
suporter Crystal Palace di Selhurst Park, kandang Palace. Selain
larangan tampil selama 8 bulan, Cantona juga mendekam di penjara selama 12 hari
dan harus menjalankan tugas sosial selama 120 jam. Untuk mengisi posisi
Cantona, maka United mentransfer Andy Cole dari Newcastle
United sebesar £7 juta plus Keith Gillespie untuk Newcastle. Selain itu
musim ini juga menjadi musim debut para pemain muda dari skuad 1992 yang
menjuarai Piala FA Junior: Paul Scholes, Gary Neville, Nicky
Butt dan David Beckham setelah sebelumnya Ryan
Giggs (yang berpromosi dari skuad 92) telah mendapat tempat
reguler dalam tim inti United. Namun United gagal mempertahankan gelar juara
setelah imbang 1-1 melawan West Ham United pada pertandingan terakhir
musim itu. Fergie juga gagal dalam final Piala FA dari Everton 1–0.
Musim berikutnya (1995/96) Fergie mengejutkan para fans dengan melepas beberapa
pemain inti United. Paul Ince di transfer ke Inter
Milan sebesar £7.5 juta, diikuti oleh Mark Hughes yang dilepas
ke Chelsea sebesar £1.5 juta dan terakhir Andrei
Kanchelskis ke Everton. Pertandingan pertama United membuat dugaan
media dan fans mereka seperti terbukti, kalah oleh Aston Villa 3-1,
United dicap "tidak akan memenangkan apapun dengan skuad belia". Para
pemain belia itu menunjukkan bukti sebaliknya dengan memenangkan 5 pertandingan
berturut-turut, termasuk membalaskan dendam kepada Everton, 3-2 setelah
gagal dalam final Piala FA dan menang 2-1 atas juara bertahan yang
terpuruk di dasar klasemen, Blackburn Rovers. Pada Desember 1995,
kembalinya Cantona memperbaiki performa United di liga, di mana mereka
tertinggal 10 poin dari kandidat juara, Newcastle United. Sampai pada
Januari 1996 jarak poin itu pun mengecil dengan hanya selisih 1 poin saja
setelah Setan Merah menang pada pertandingan tandang 1–0
melawan sesama kandidat juara, Newcastle. Pada akhir musim pasukan belia United
sukses meraih gelar juara Liga Inggris setelah menuntaskan
perlawan Middlesbrough yang di manajeri mantan kapten
United, Bryan Robson 3-0. Fergie juga meraih gelar Piala
FAmengalahkan Liverpool1–0, lewat gol Cantona. Musim 1996/97 Fergie
mendatangkan seorang penyerang belia dari Norwegia, Ole Gunnar
Solskjaer yang akhirnya secara mengejutkan menjadi top skorer klub pada
akhir musim serta seorang bek bernama Ronny Johnsen. Awal musim
dimulai lewat penampilan impresif gelandang kanan dari United, David
Beckham, yang memakai kostum no. 10 milik Mark Hughes, lewat gol dari
tengah lapangan melawan Wimbledon. United menang 2-0. Setan Merah kembali
berhasil meraih gelar juara Liga Premier Inggris ke 4 mereka dalam 5 musim,
menegaskan dominasi United dalam ajang Liga Premier Inggris. Dalam pertandingan
di kancah Liga Champions mereka berhasil mencapai semfinal sebelum
dikalahkan oleh wakil Jerman, Borussia Dortmund yang akhirnya
menjadi juara pada musim itu. Pada akhir musim ini, Eric Cantona, kapten
United saat itu, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemain dengan alasan
sudah kehilangan motivasi dan gairah dalam bermain sepak bola. Jabatan sebagai
kapten United saat itu dialihkan kepada gelandang emosional, Roy
Keane sementara kiper Peter Schmeichel sebagai wakil kapten.
Nomor kostum 7 milik Cantona diserahkan kepada David Beckham yang
saat itu mulai menanjak performa dan popularitasnya bersama United.
The Treble
Ferguson dengan mantan
asistennya Carlos Queiroz
Mengawali musim 1997/98 dengan skuad
belia yang makin matang, Fergie menambah kedalaman skuad dengan
mentransfer penyerang Inggris, Teddy Sheringham, yang memakai
kostum no. 10 milik Beckham, untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Cantona dan bek Henning
Berg dari Norwegia. Musim ini berakhir dengan kegagalan bagi United
dalam semua ajang.
Pada musim panas 1998, Fergie kembali
mentransfer seorang penyerang, Dwight Yorke dari Aston
Villa, bek tangguh dari Belanda, Jaap
Stam dan winger serba bisa Jesper Blomqvist dengan
total nilai transfer mencapai hampir £30 juta. Dengan kedalaman skuad United
mereka, Setan Merah mencapai kesuksesan mereka pada musim ini
dengan raihan 3 trofi juara dalam semusim (dikenal dengan nama "The
Treble") lewat beberapa pertandingan yang meguras emosi Fergie. Pertama
adalah saat United berhadapan dengan Juventus di semi final Liga
Champion. Menit-menit awal merupakan mimpi buruk bagi United ketika Juve unggul
dengan 2-0, tetapi lewat penampilan heroik sang kapten United, Roy
Keane, Setan Merah berhasil membalikkan keadaan dengan unggul
3-2 dan melaju ke final pertama mereka di ajang Liga Champion sejak
tahun 1968. Keane sendiri, bersama Paul Scholes, gagal tampil dalam laga
final melawan Bayern München. Pada ajang semifinal Piala FA, Keane
dikartu merah saat melawan rival domestik United, Arsenal dan menyebabkan
penalti pada menit-menit akhir laga. Peter Schmeichel kemudian tampil
sebagai pahlawan dengan menghadang penalti tersebut dan Ryan
Giggs mencetak gol sensasional penutup laga setelah sendirian ia mendribel
bola melewati sebagian pemain Arsenal. United kemudian memenangkan
final Piala FA setelah mengalahkan Newcastle United lewat
gol Sheringham dan Scholes, 2-0. Sebelum Final Piala FA Fergie telah
memastikan diri sebagai Juara Liga Inggris. Laga final Liga Champion diawali
lewat gol Bayern München pada menit-menit awal. Pada saat turun
minum, Fergie memompa semangat skuadnya dan memasukkan dua penyerang,
Sheringham dan Solskjaer untuk mengejar ketinggalan dari Bayern. Pilihan Fergie
terbukti jitu, saat laga memasuki 3 menit tambahan (injury time), Beckham melambungkan
bola dari sepak pojok yang kemudian disambar oleh Teddy Sheringham, 1-1.
Bayern yang dalam tekanan hebat dari United kembali terkena sepak pojok, yang
kembali diambil oleh Beckham. Bola lambung dari Beckham kali ini diarahkan ke
mulut gawang Bayern yang dijaga oleh Oliver Kahn, yang tidak
mengantisipasi pergerakan Solskjaer di depan gawangnya. Umpan itu pun disontek
pelan oleh Solskjaer ke dalam gawang Bayern sehingga membalikkan keadaan
menjadi 2-1 pada menit tambahan ke 3. Pita merah-hitam yang melambangkan warna
seragam Bayern, yang telah melilit Piala Liga Champion pun diganti
oleh warna merah-putih, warna kebesaran Manchester United. Pada akhir
musim Alex Ferguson dianugerahi gelar kebangsawanan Inggris, namanya pun
resmi menjadi Sir Alex Ferguson. Musim ini juga menjadi musim
terakhir bagi Peter Schmeichel di United, ia memilih pindah ke klub
liga Portugal, Sporting Lisbon. Fergie kemudian mengambil Mark
Bosnich dari Aston Villa untuk menggantikan posisi Schmeichel.
Pada musim 1999/00 dominasi United
bersama Fergie semakin terlihat di klasemen akhir Liga Inggris, di mana Setan
Merah unggul jauh atas rival mereka dengan 18 poin. Pada Desember 1999
United meraih trofi Piala Toyota mereka yang pertama dalam sejarah
klub dengan mengalahkan Palmeiras di final. Giggs keluar sebagai
pemain United pertama yang meraih gelar pemain terbaik pada ajang ini.
Kepiwaian Fergie dalam mengembangkan United sebagai merek global tutur
mendongkrak performa klub pada ajang kompetisi. Hal ini membuat United menjadi
magnet bagi pemain sepak bola terbaik dunia untuk bergabung di Old
Trafford. Pada akhir musim Fergie mendatangkan Ruud van
Nistelrooy dari PSV Eindhoven seharga £18 juta, rekor pembelian
pemain bagi klub Inggris saat itu, tetapi karena cedera maka United menunda
kedatangan Nistelrooy setahun berikutnya. Fabien Barthez juga
didatangkan dari AS Monaco senilai £7.8 juta, menjadikannya
sebagai kiper termahal dunia saat itu. Barthez menggantikan posisi
Bosnich dan Massimo Taibi sebagai kiper yang tampil buruk
sepanjang musim. Musim 2000/01 diakhiri United dengan raihan Liga Premier
Inggris untuk yang ketiga kalinya secara beruntun. Fergie jelas menjadi figur
penting dalam raihan trofi United selama 3 musim terakhir. Namun performa United
pada Liga Champion menemui kegagalan setelah kalah pada perempat
final oleh Real Madrid pada musim 1999/00 dan Bayern
München pada musim 2000/01. Pada akhir musim 2000/01 United
mentransfer Juan Sebastián Verón dari Lazio senilai £28.1
juta. Verón menjadi pemain termahal yang pernah dibeli oleh Fergie saat itu.Ia
bergabung bersama dengan van Nistelrooy yang telah sembuh dari cederanya tahun
lalu.
Membangun kembali dan transisi
Pada awal musim 2001/02 diwarnai dengan
penjualan kontroversial bek Jaap Stam ke Lazio seharga £16
juta, yang mana membuat keseimbangan skuad Fergie terganggu. Absennya Stam di
lini belakang United tidak mampu ditutupi oleh bek United lainnya dan keputusan
ini pun disesali kemudian oleh Ferguson yang kerepotan mencari suksesor sang
bek. Performa United menukik tajam dengan menempati peringkat 9 pada paruh
musim. Performa United membaik seiring bergabungnya bek tua (36
tahun) Laurent Blanc dari Inter Milan pada Januari 2002 dan
United pun menang dalam 8 laga Liga sehingga melaju ke peringkat atas Klasemen
Liga. Namun hasil tersebut hanya bisa membawa United berakhir di peringkat 3
klasemen. Musim ini pun seharusnya menjadi musim terakhir Fergie menangani
United karena faktor usia dan penurunan prestasi. Namun Fergie membatalkan
niatnya unutk mundur dan tetap menangani United untuk 3 tahun ke depan. Pada
akhir musim Fergie mencetak rekor pembeliannya selama menangani United dengan
merekrut bek Tim Nasional Inggris, Rio Ferdinand sebesar
£30 juta dari rival mereka Leeds United dan menjadikannya sebagai bek
termahal dunia saat itu. Ferguson juga menunjuk Carlos
Queiroz sebagai asisten manajer bagi United. Hasilnya terlihat pada musim
2002/03 di mana United berhasil menjadi juara Liga, di mana 2 bulan sebelum
liga berhasil mereka tertinggal 8 angka dari kandidat juara Arsenal. Namun
lewat penampilan tak terkalahkan sejak Desember, United berhasil meraih trofi
juara Liga Inggris. Fergie sendiri sangat puas atas raihan trofi juara 2002/03
ini, karena kritikan tajam kepada Fergie sebelum awal musim yang dituduh telah
kehilangan ambisi dalam menangani United. Pada akhir musim ini, Fergie secara
mengejutkan melepas gelandang kanan United, David Beckham ke
klub Spanyol, Real Madrid sebesar 35 juta Euro, menyusul insiden
di mana Fergie, yang sedang mengamuk pada istirahat babak pertama ketika United
berjumpa Arsenal dalam ajang Piala FA, secara tak sengaja menendang sepatu
sehingga melukai pelipis kanan Beckham. Untuk mengisi posisi Beckham, Fergie
secara tak terduga mentransfer seorang anak muda berbakat dari Sporting
Lisbon, Cristiano Ronaldo sebesar £12.24 juta. Menjadikannya
orang Portugal pertama yang bermain untuk United.
Ia juga diberikan seragam no. 7 yang dulu dipakai oleh para legenda klub,
seperti Beckham, Cantona dan George Best. Bulan Januari Fergie kembali
mendatangkan penyerang Louis Saha untuk menggantikan posisi
Solskjaer yang cedera. Musim itu berakhir dengan kegagalan United pada Liga
Inggris dengan menempati posisi 3 klasemen akhir. Pada ajang Liga
Champion United juga mengalami kegagalan di tangan FC Porto yang
saat itu ditangani oleh Jose Mourinho. Pada akhir musim itu Fergie
berhasil mentransfer bintang muda Inggris, Wayne
Rooney dari Everton senilai £20 juta. Rooney menjadi target
transfer sejumlah klub besar Eropa tetapi Fergie berhasil meyakinkan Rooney
unutk bergabung bersamanya di United. Tapi absennya penyerang utama,
van Nistelrooy membuat Setan Merah finis di peringkat 3 selama
3 tahun beruntun. Pada akhir musim ini, Malcolm Glazer berhasil
menguasai saham mayoritas dari Manchester United, hal ini mengundang gelombang
protes dari para fans United yang khawatir biaya transfer pemain untuk United
menjadi terbatas. Pada awal musim ini Fergie mendatangkan kiper sarat
pengalaman, Edwin van der Sar dari Fulham dan gelandang
serba bisa Park Ji Sung yang di transfer dari PSV. Musim ini
merupakan musim transisi dari United, pada November 2005 Roy
Keane memutuskan untuk hengkang dari United dab bergabung
dengan Glasgow Celtic. Akibatnya United gagal melaju dari babak
play-off Liga Champion. Nemanja Vidić dan Patrice
Evra bergabung dengan skuad United pada bulan Januari 2006 dan Fergie
berhasil membawa United menjadi runner-up Liga Inggris di
bawah Chelsea dan menjuarai Piala Liga Inggris. Masa depan van
Nistelrooy di United meenjadi tak menentu, terutama karena
performa Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney yang sudah
mendapat tempat utama di skuad Fergie. Pada akhir musim van Nistelrooy pindah
ke Real Madrid.
Liga Champions Eropa Kedua
Awal musim 2006/07 menjadi suatu ujian
bagi sisi manajer Fergie. 2 orang pemain utamanya Cristiano
Ronaldo dan Wayne Rooney terlibat perselisihan pada
ajang Piala Dunia 2006. Insiden itu membuat rumor soal kepergian Ronaldo
dari United makin membesar. Namun Fergie berhasil membujuknya agar bertahan di
United dan mendamaikan kedua orang itu. Keberhasilan Fergie meredam emosi keduanya
menjadi bahan bakar utama skuad United dalam menjalani awal
musim baru. Kepergian Roy Keane pada November 2006, membuat Fergie
mengincar gelandang Tottenham Hotspur, Michael Carrick. Dan pada
awal musim Carrick resmi bergabung dengan skuad Setan Merah dengan
nilai transfer £14 juta. Awal musim berlangsung baik bagi United yang untuk
pertama kalinya memenangkan 4 pertandingan liga secara beruntun. Sekali lagi
Fergie membuktikan dirinya sebagai master dalam mendatangkan
pemain yang cocok dengan skema permainan yang diinginkan. Hasil transfer pada
Januari 2006 berperan besar atas pencapaian United, mereka membentuk lini
belakang solid bersama dengan kiper Edwin van der Sar, Rio Ferdinand dan
kapten Gary Neville. Sementara Carrick menghadirkan stabilitas permainan di
lapangan tengah, bahu membahu dengan Ronaldo, Giggs, Park Ji Sung dan Scholes
menyokong Rooney di lini depan. Pada akhir musim United tidak terkejar dan
mengamankan gelar juara Liga Inggris. Pada ajang Eropa, Fergie mengantarkan
United mencapai semifinal dengan mencetak rekor kemenangan atas AS
Roma 7-1 pada laga perempat final di Old Trafford. Pada laga
semifinal United kalah dari AC Milan dengan agregat 3-5 setelah
unggul 3-2 di Old Trafford. Walaupun begitu hasil ini merupakan tanda
kebangkitan dari Setan Merah setelah beberapa tahun belakangan
kalah bersaing dari Arsenal, Liverpool dan Chelsea.
Awal musim 2007/08, Fergie kembali
mendatangkan pemain untuk memperkuat skuadnya. gelandang bertahan Owen
Hargreaves yang sukses bersama tim
nasional Inggris di Piala Dunia 2006,sayap serba
bisa Nani dari Portugal, gelandang
serang Anderson dari Brasil dan penyerang Carlos
Tevez resmi bergabung dengan Fergie di Old Trafford. Dengan kedalaman
skuadnya, Fergie mengincar pencapaian gelar Eropa kedua bersama Setan
Merah. Namun harapan Fergie sepertinya akan terbang seiring dengan
performa dibawah standar United yang hanya meraih hasil imbang
dalam 2 laga awal serta kalah 0-1 dari rival sekota Manchester City. Namun
Fergie berhasil memotivasi skuadnya dan penampilan United sontak berubah
drastis menjadi kompetitor dalam meraih gelar juara Liga Inggris bersama
Arsenal dan Chelsea. Musim ini juga merupakan musim terbaik dari Cristiano
Ronaldo yang secara luar biasa mencetak 42 gol dalam semua ajang yang
diikuti oleh United, meraih trofi Sepatu Emas sebagai top-scorer
Eropa, top-scorer Liga Inggris (35 gol) dan menjadi kandidat Pemain
Terbaik Dunia FIFA. Pada akhir musim, Fergie kembali tampil di Final Liga
Champion berhadapan dengan Chelsea, Ronaldo membawa United unggul 1–0
pada babak pertama sebelum disamakan oleh Chelsea pada babak kedua. Lewat drama
adu penalti, Fergie sukses memenangkan gelar Liga Champion keduanya
sepanjang kariernya sebagai manajer. Fergie juga berhasil membawa United meraih
trofi Piala Dunia Antarklub yang pertama bagi United. Pada akhir
musim ini Fergie mengumumkan dirinya akan mundur dari jabatan
manajer Manchester United pada tahun 2011, sesuatu yang kemudian
diralatnya sendiri dengan mengatakan akan terus menjadi menajer United selama
fisiknya masih memungkinkan. Musim berikutnya Fergie kembali meraih trofi
juara Liga Inggris untuk ke 11 kalinya dan mengantar United menyamai
rekor Liverpool yang telah menjuarai Liga Inggris 18 kali. Akhir
musim 2008/09 juga menjadi musim terakhir bagi Cristiano Ronaldo yang
pindah ke Real Madrid dengan rekor transfer dunia saat itu, £80 juta.
Menjadikannya pemain termahal yang pernah dijual Fergie selama kariernya
sebagai manajer klub. Musim 2009/10 menghadirkan kekecewaan bagi Fergie di mana
ia gagal mempertahankan gelar juara Liga Inggris dan melewati raihan trofi
Liverpool. Musim berikutnya Ferguson berhasil memenangkan kembali gelar liga
inggris 2 kali pada musim 2010-2011 dan musim 2012-2013. Hingga akhirnya
mengalahkan jumlah trofi liga inggris yang dimiliki Liverpool yang berjumlah 18
dan MU memiliki 20 trofi liga inggris.
Masa pensiun
Pada tanggal 8 Mei 2013, Ferguson
mengumumkan bahwa ia telah memutuskan untuk pensiun sebagai manajer pada akhir
musim sepak bola, tetapi akan tetap di klub sebagai direktur dan duta klub. The
Guardian mengumumkan itu adalah "akhir dari sebuah era", sementara
presiden UEFA Michel Platini menyebut Ferguson sebagai
"seorang visioner sejati". Perdana Menteri Inggris David
Cameron menggambarkan Ferguson sebagai "pria yang luar biasa dalam
sepak bola Inggris". Mantan pemain Manchester United Paul
Ince dan Bryan Robson setuju bahwa Ferguson akan menjadi
"tindakan yang sulit untuk diikuti". Wakil Ketua Manchester
United Joel Glazer mengatakan, "Tekadnya untuk sukses dan
dedikasinya untuk klub benar-benar luar biasa." Ferguson mengungkapkan
bahwa dia sebenarnya telah memutuskan bahwa dia akan pensiun pada bulan
Desember 2012 dan sangat sulit untuk tidak mengungkapkan rencananya. Keputusan
Ferguson untuk pensiun membuat saham United turun 5% di Bursa Efek New York.
Pada 9 Mei 2013, Manchester United
mengumumkan manajer Everton David Moyes akan menggantikan Ferguson sebagai
manajer klub mulai 1 Juli, setelah menandatangani kontrak enam tahun. Dalam
pertandingan terakhir Ferguson bertanggung jawab, Manchester United bermain
imbang 5–5 di West Bromwich Albion, hat-trick dari Romelu
Lukaku, yang kemudian menjadi pemain United, menggagalkan kemenangan terakhir
Ferguson.
Ferguson merilis otobiografi keduanya
pada Oktober 2013 berjudul My Autobiography
Pada Januari 2014, Ferguson ditunjuk
sebagai Duta Pelatih UEFA, dan mengatakan "suatu kehormatan dan hak
istimewa" untuk diberi peran tersebut. Pada bulan April 2014, diumumkan
bahwa Ferguson akan mengambil "posisi mengajar jangka panjang"
di Universitas Harvard, di mana ia akan mengajar kursus baru berjudul
"Bisnis Hiburan, Media dan Olahraga". Ini terjadi enam bulan setelah
dia mengungkapkan cetak biru kesuksesannya dimasukkan dalam Harvard Business
Review dalam serangkaian wawancara dengan Anita Elberse. Bukunya, Leading:
Learning from Life and My Years at Manchester United, diterbitkan bekerja
sama dengan miliarder kapitalis ventura, penulis dan mantan jurnalis Michael
Moritz pada Agustus 2015.